BOTANI
TUGAS INDIVIDU BOTANI
EGIDIUS REYNALDI
ANGIOSPERMAE dan
GYMNOSPERMAE
Tumbuhan biji
(Spermatophyta) Dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
-Tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae)
-Tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan Berbiji
Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji
tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan
berbiji terbuka. Tumbuhan kelompok
angiospermae memiliki lebih banyak species karenan tanaman gymnospermae hanya
tumbuh pada kondisi lingkungan tertentu, sedankan tumbuhan angiospermae dapat
tumbuh di berbagai kondisi alam dan kebanyakan berumah 1 sehingga memungkinkan
untuk terjadi persilangan yang menghasilkan varian baru dalam 1 species.
Tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio = bunga dan spermae = tumbuhan
berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari
mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.
Secara umum, tumbuhan
berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka.
Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh
keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup
membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).
Tumbuhan angiospermae
dibadi menjadi tumbuhan dikotil dan monokotil.
ciri DIKOTIL:
-Memiliki 2 kotiledon
(daun lembaga)
-Batang berkambium
dan bercabang
-Letak xylem dan
floem teratur
-Akar tunggang
-Mahkota bunga
kelipatan 2,4,5
ciri MONOKOTIL
-Memiliki 1 kotiledon
-Batang tidak
berkambium dan lurus
-Letak xylem dan
floem tersebar
-Akar serabut
-Mahkota bunga
kelipatan 3
Proses pembentukan
sel kelemin jantan (pembuahan ganda)
Proses pembentukan
sel kelemin jantan (pembuahan ganda) pada ujung terdapat inti vegetatif dan
inti generatif inti generatif membelah menjadi 2 yaitu inti generatif 1, yang
membentuk sperma 1 dan inti generatif 2 yg membentuk sperma 2. Kemudian sperma
1 dan sperma 2 jatuh ke bawah sampai ke mikrofil dan akan membentuk zigot di
dlm mikrofil terdapat satu inti yg disebut mitosis. Mitosis membelah
menjadi 2 melalui pembelahan meiosis.
Lalu membelah lagi menjadi 4 dan disebut meiosis 2 dan terakhir, 4 inti itu
membelah menjadi 8 inti
proses pembentukan
sel kelamin betina
proses pembentukan
sel kelamin betina pada 8 inti yg terbentuk melalui pembelahan meiosis dan
mitosis itu terbagi mjd beberapa bagian yaitu
dalam mikrofil, 3
inti paling atas disebut sel antipoda, 2 inti yang ada ditengah disebut inti
kandung lembaga sekunder dan ada 3 inti paling bawah, 2 yg ada di pinggir dsb
sinergid dan 1 yg ada di tengah disebut ovum.
Bagaimana pembentukan
gamet pada Angiosperma ?
Pembentukan butik
serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak
sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan
membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid.
Seperti pada bagan berikut.
SEL INDUK BUTIR
SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara
Miosis
EMPAT SEL BUTIR
SERBUK (HAPLOID)
¯ Masing-masing inti
butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF
DAN SATU INTI GENERATIF
Angiosperma dan
Gymnosperma merupakan dua subdivisi kingdom Plantae yang paling berkembang.
Terdapat ciri khas yang membedakan kedua subdivisi ini. Terutama pada bijinya.
Sesuai namanya, biji
Gymnosperma tidak ditutupi oleh daging buah sehingga sering disebut biji
telanjang (gymnos=telanjang, dan sperm=biji). Sebaliknya, biji Angiosperma
ditutupi oleh semacam daging buah (Angieon=botol, dan sperm=biji). Sebenarnya,
nama Angiosperma mengacu pada alat reproduksi betina yang menyerupai botol.
Tumbuhan Berbiji
Terbuka (Gymnospermae)
Secara harfiah
Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan
biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan kelompok
Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak
terlindungi oleh daun buah.
2.Berakar tunggang.
3.Umumnya berupa
pohon.
4.Mempunyai akar,
batang, dan daun sejati.
Para ahli biologi
menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu :
1.Cycadales divisio
Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii)
2.Ginkgoales divisio
Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba
3.Coniferales divisio
Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar
4.Gnetales divisio
Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon)
ALAT REPRODUKSI PADA
GYMNOSPERMAE
Semua Gymnospermae
adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore.
Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang
tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk
arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat
pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.
Sporofit yang
menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau
strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil
dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili
betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan
berkembang sebagai sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan
letak strobili pada tanaman bervarasi.
a. Ovulum dan
gametotif betina
Ovum telanjang
dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada aksis sentral.
Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus atau
megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang diploid.
Pada gymnospermae hanya
terdapat satu integument yang terdiri dari 3 lapisan sel yaitu:
1). Sarkotesta :
Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging.
2). Skierotesta:
Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel berdinding tebal).
3). Sarkotesta dalam
: Susunanya sama seperti lapisan terluar.
b. Mikrosfora dan
gametofit jantan
Mikropora atau butir
polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi dindingnya bervariasi.
Gametofit jntan endosporik pertumbuhannya sebagian didalam mikrosporangium dan
sebagian didalam ruang serbuk sari pada ovulum.
Pada golongan
Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan
sel steril yang besar atau sel tangkaiyang diikuti oleh sel tubuh (sel
spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2 sel gamet yang berflagel banyak.
c. Polinasi dan
pembuahan
Polinasi pada
Gymnoispermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang endosporik
pada mikrofil. Pada Coniferae dan Gymnospermae yang lain polen yang endosporik langsung
mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang menuju keleher
arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi dengan telur membentuk
zigot yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya priode
inti bebas kemusdian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoskopik
poliembrioni merupakan keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae.
PERBANDINGHAN
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE, GYMNOSPERMAE
pembuahan ganda dalam
Angiospermae:
sperma 1 + sel telur
—–>zigot —–>biji
sperma 2 + Inti
Kandung Lembaga Sekunder —>endosperm—>buah
* perbedaan:
pembuahan
tunggal_membentuk biji—->gimnospermae
pembuahan
ganda_membentuk biji dan buah—>angiospermae
a. Angiospermae
Pada Angiospermae,
waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora dan megaspore. Mikropora
berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari,
sedangkan maegaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung
embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji.
b. Gymnospermae
Gymnospermae
merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak dilindungi oleh
dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap
erada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh beberapa integument,
kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil.
1. Alat reproduksi
pada Angiospermae
Alat reproduksinya
terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari yang nantinya akan
menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel telur yang merupakan gamet betina
terdapat didalam bakal biji.
1.a. Sporogenesis dan
mikrogametogenesis
1. Mikrosporogenesis
dan mikrogametogenesis
a). Mikrosporogenesis
Benang sari terdiri
dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon). Kepala sari merupakan
organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat mikrosporangia. Yang
merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera
trdiri dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli.
Lokuli berisi mikrospora disebut sporangium.
Pada awal kepala sari
muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis) tersusun dari jarigan
prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induyk mikrospora menjadi mikrospora
maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan meosis. Pada pembelahan meosis I menghasilkan
dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah kromosom yaitu terdiri
dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk masing-masing sel yang dihasilkan
yaiut butir polen.
b).
Mikrogametogenesis
Mikrospora merupakan
awal perkembangan gametofit jantan. Selama Gametogenesis inti serbuk sari
membelah menghasilkan inti vegetative dan inti generative, yang tidak sama
besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative. Inti sel generative
membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.
Setelah pembelahan
mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel sel bertambah jumlah dan
ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Sel generative bentuknya speris,
setelah lepas dari dinding sel.
2. Megasporogenesis
dan Megagametogenesis
a). Megasporogenesis
Beberapa tumbuhan
Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun buah) yang berkembang ke dalam suatu
pistilium. Pistilium biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu
:
1. Bagian basal
menggelembung disebut ovarium (bakal buah)
2. Bagian yang
memanjang disebut stilus (tangkai putik)
3. Bagian ujung
stilus yang disebut stigma (kepala putik)
Didalam ovarium
terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari nuselus,
integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan ke
dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan :
1. Orthotropus :
Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus
2. Anatropus :
Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan
3. Kampilotropus :
Bakal biji berbentuk kurva
4. Hemiantropus :
Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih disudut funikulus
5. Afitropus : Bakal
biji berbentuk seperti sepatu kuda
b). Megagametogenesis
Organisasi kantong
embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar dengan dua
inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta di
bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan
memanjangnya inti megaspore yang berfungsi.
1.b. Penyerbukan
(poinasi)
Penyerbukan adalah
jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup, atau
jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka.
Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel telur
dengan inti sel sperma didalam kantung lembaga.
1.c. Pembuahan
Pada Angiospermae
gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium, dan jauh dari
stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma
mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat.
0 comments:
Post a Comment